Trauma Healing di Desa Sesait oleh para dokter alumni UPH dan Universitas Islam Al-Azhar Mataram di Lombok bersama FCL dan Penamart Lampung
SEBAGAI salah satu langkah kepedulian Forum CSR Lampung (FCL) memberikan bantuan kepada korban gempa Lombok. Dalam proses pendistribusian FCL bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang datang langsung ke lokasi gempa.
Ketua Forum CSR Lampung Saptarini mengatakan, bantuan berasal dari beberapa anggota FCL antara lain PT Nestle Indonesia Pabrik Panjang, Penamart, PT Central Pertiwi Bahari dan Deony yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan kepada program gempa di Lombok.
"Dari informasi yang didapat bantuan sudah sampai di lombok dan sudah disalurkan langsung BNPB,"ujar Saptarini.
Ia berharap, semoga bantuan yang diberikan dapat memberikan manfaat dan sedikit dapat meringankan beban akibat terjadinya gempa. Pada pemberian bantuan korban lombok, anggota FCL memberikan beberapa kebutuhan sehari - hari hingga peralatan sekolah untuk anak - anak korban gempa. (tim)
BPJS Kesehatan Gandeng Korlantas dalam Pemanfaatan Data Online Lakalantas
DALAM upaya meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan administratif kepada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada kasus kecelakaan lalu lintas, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan Kepolisian RI dalam hal ini Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas) dalam hal pemanfaatan data online kasus kecelakaan lalu lintas.
Pemanfaatan data ini diharapkan akan mempercepat proses administrasi penjaminan pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS.
Adapun ruang lingkup dari perjanjian kerjasama ini adalah pemanfaatan data kecelakaan lalu lintas online dan sosialisasi Program JKN-KIS.
“Tujuan Perjanjian ini adalah meningkatkan keakuratan data kecelakaan lalu lintas dan mempercepat proses administrasi pada kejadian kecelakaan lalu lintas khususnya bagi peserta JKN-KIS,” ujar Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Maya A Rusady saat Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan Kepolisian RI dalam hal ini Korlantas tentang Pemanfaatan Data Online Kecelakaan Lalu Lintas Bagi Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat, di Jakarta (21/08).
Maya menjelaskan, Korlantas akan memberikan akses pada sistem online untuk data elektronik kecelakaan lalu lintas termasuk data Laporan Polisi.
Korlantas juga akan menerima pengaduan yang diduga kecelakaan lalu lintas tunggal dan/atau kecelakaan lalu lintas lainnya dari masyarakat maupun dari BPJS Kesehatan dan menerbitkan Laporan Polisi yang merupakan salah satu syarat penjaminan bagi layanan Program JKN-KIS.
Dalam perjanjian kerjasama ini, Korlantas juga siap mendukung sosialisasi Program JKN-KIS khususnya terkait dengan sosialisasi mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bagi Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan Iuran dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial, serta peraturan pelaksanaan lainnya terkait dengan penyelenggaraan Program JKN-KIS.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Royke Lumowa mengungkapkan apresiasinya terhadap sinergi ini. Antar sesama instansi yang melayani masyarakat, tentu fokus utama adalah memberikan kemudahan pada pelayanan publik.
Namun Royke mengingatkan agar masyarakat juga harus tertib dan taat prosedur apabila mengalami kecelakaan lalu lintas, jangan ragu ataupun takut melapor kepada pihak Kepolisian sehingga dapat diterbitkan Laporan Polisi yang dapat dipergunakan untuk penjaminan kesehatan.
“Saat ini jumlah angka kecelakaan di seluruh Indonesia mencapai 2000-an kasus per hari. Tentu mereka yang mengalami kecelakaan sebagian besar membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat dan pasti. Untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas untuk segera melapor, membuat Laporan Polisi, sehingga akan mendapatkan manfaat atau hak yang dilindungi negara baik itu jaminan kesehatan maupun jaminan kecelakaan lalu lintas yang ditanggung oleh Jasa Raharja,” jelas Royke.
Sampai dengan 10 Agustus 2018, tercatat sebanyak 200.734.182 jiwa penduduk di Indonesia telah menjadi peserta program JKN-KIS.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerja sama dengan 22.390 FKTP yang terdiri atas 9.884 Puskesmas, 5.058 Dokter Praktik Perorangan, 5.544 Klinik Non Rawat Inap, 676 Klinik Rawat Inap, 21 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.424 RS dan Klinik Utama, 1.579 Apotik, dan 1.080 Optik. (Tim)
Belajar dari Mangunan Bantul
YOGYAKARTA - Destinasi wisata Seribu Batu Songgo Langit Yogyakarta merupakan salah satu destinasi yang dikunjungi oleh tim TP4K, KWT dan Pengelola HKM Lampung yang difasilitasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, selain peternakan ayam jawa super dan itik.
Perjalanan akhir Juli 2018 lalu memberikan kesan mendalam dan pembelajaran tentang pelestarian alam yang menghasilkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara berimbang.
Destinasi wisata yang berlokasi di Dusun Sukareme, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul Yogyakarta tersebut, awalnya merupakan daerah tandus tanah kering yang oleh Dinas Kehutanan Bantul diubah jadi kawasan hutan pinus dengan ditanami mahoni, akasia, kemiri dan kayu putih. Tetapi masih jadi kendala karena masalah pengawasan, sehingga pemanfaatannya kurang maksimal.
Sebagai solusinya pemerintah menggandeng masyarakat dalam pengelolaannya. Untuk memaksimalkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga pelestarian hutan, penduduk setempat diberi kesempatan untuk membuat area menjadi kawasan wisata dengan tetap mentaati ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Area hutan seluas 29 Ha itu kemudian dikelola swadaya oleh 9 kelompok masyarakat yang setiap kelompok rata-rata beranggotakan 50 sampai dengan 60 warga.
Songgo Langit misalnya, dimanfaatkan oleh kelompok dengan anggota 50 orang. Pada awalnya anggota masing-masing iuran Rp 350 ribu/orang. Setelah 2 tahun masyarakat sudah menerima pengembalian modal mereka.
Dengan harga tiket masuk yg hanya 2500 per orang, kawasan Wisata Seribu Batu Songgo Langit, Pinusan dan sekitarnya mampu menyedot banysk kunjungan wisatawan. Bukan saja hutan tetap terjaga lestari tanpa penebangan liar, tolok ukur keberhasilan juga terlihat dari penghasilan satu tahun bisa mencapai Rp 4-6 miliar. Perolejan itu 25% menjadi PAD pemerintah, 5% koperasi dan 70% ke masyarakat termasuk untuk perawatan dan pengembangan objek wisata. Selain itu masyarakat juga mendapat penghasilan tambahan dengan bekerja atau berjualan disana dan mendapat tabungan dari koperasi yang didirikan.
Saat ini mereka bisa mendapat tambahan penghasilan Rp 50 ribu/hari dengan menjaga pintu masuk atau kebersihan. Itu diluar usaha warung atau berjualan di kawasan dan hanya anggota kelompok yang boleh berjualan disana.
Destinasi Wisata Hutan Pinus Seribu Batu Songgo Langit Yogyakarta dapat menjadi peluang untuk bisa diterapkan di Lampung. Luas hutan pinus di Yogyakarta hanya 19.100 hektar dengan 42 kelompok masyarakat, sementara Lampung memiliki 1.004.735 hektar.
Dari total luas hutan yang dikuasai DIY, 4000 diantaranya merupakan tanaman kayu putih dari seluas itu diperoleh hasil dari minyak kayu putih sebesar Rp 8 - 9 miliar per tahun. Jika dilihat dari total luas hutan Jogja, tentu Lampung memiliki peluang yang lebih besar. Selain luas hutan yang lebih luas, keindahan alam yang dimiliki juga bisa sebagai potensi yang besar jika dikelola dengan serius dan komitmen kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sekitar, apalagi jika diiringi kiprah CSR perusahaan dan pendampingan akademisi. Tentu hasilnya akan wow. (tim)