Rabu, 28 November 2018

Bapedda Jawa Timur Sambangi Forum CSR Lampung

FORUM CSR Lampung (FCL) dan  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung mendapat apresiasi dengan kunjungan dari Bappeda Provinsi Jawa Timur pada Senin, 26 November 2018 di Sekretariat Bersama Forum CSR Lampung (FCL) Jl. Tirtayasa No. 200, Sukabumi, Bandar Lampung.

Kedatangan Bappeda Jawa Timur bertujuan mempelajari sinergi antar perusahaan, pemerintah, akademisi dan media massa dalam menggerakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah diterapkan di Provinsi Lampung.

Pada kunjungan hadir Kasi Pendanaan Pembangunan Bappeda Jawa Timur Agus Yuda Wasono, Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian Bappeda Provinsi Lampung Bobby Irawan, Ketua Harian Forum CSR Lampung (FCL) Saptarini, Sekretaris FCL Yayan Sopian,  dan pengurus tim FCL lainnya.

Dan, dalam kunjungan tersebut juga direncanakan kerjasama lanjutan dalam mewujudkan sinergi program CSR bersama Provinsi Jawa Timur berupa diskusi dan pelatihan bersama.

Kasi Pendanaan Pembangunan Bappeda Jawa Timur Agus Yuda Wasono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi sinergi program CSR di Lampung yang terus berupaya untuk menggerakan perusahaan, organisasi, badan publik hingga umkm untuk peduli terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.

“Sinergi seperti ini yang diperlukan Jawa Timur, karena selama ini program CSR di daerah kami masih belum terpantau dan terkelola dengan baik seperti di Lampung, padahal, berbeda dengan FCL yang mandiri,  Pemerintah Jatim menyediakan fasilitas yang lengkap untuk kelancaran kegiatan Forum CSR Jatim,”ujar Agus.

Ditambah lagi, karya sinergi FCL bersama Pemerintah Provinsi Lampung sudah mampu memberikan apresiasi dengan Lampung CSR Award kepada para perusahaan selama 3 tahun berturut-turut sejak 2016. Hal ini tentu menjadi feed back yang baik dan memotivasi untuk para perusahaan melakukan komitmen pembangunan berkelanjutan lebih baik lagi.

Terkait kunjungan tersebut Ketua FCL Sapatarini mengatakan, kunci utama membangun sinergi dalam melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan ialah, adanya dukungan pemerintah dan  dengan menerapkan CSR yang sebenarnya.

Tolak ukurnya bukan seberapa banyak uang yang ditebar, tetapi seberapa besar manfaat yang diperoleh pelaksana program CSR, penerima manfaat program dan stakeholdernya.

Perusahaan patuh hukum saja tidak cukup, karena harus mampu memperhatikan keberlanjutan usaha dan kelestarian lingkungan yang dapat memberikan efek hingga jangka panjang.

“FCL memiliki cita-cita besar dalam mendukung pembangunan dan bisnis berkelanjutan, yaitu , melakukan pembangunan dan bisnis yang menguntungkan, tetapi tetap perduli dengan kelangsungan hidup dan lingkungan untuk generasi nanti. Namun impian besar ini dimulai dengan cara sederhana yaitu mulai dari bisnis kita masing-masing dengan cara mengamankan sumber daya untuk bisnis saat ini hingga yang akan datang sehingga semua akan selamat,”jelas Rini.

Sebagai contoh, jika SDM yang profesional dinilai merupakan salah satu sumberdaya yang diperlukan perusahaan, maka perusahaan memikirkan cara memperoleh dan menjaga kesinambungan SDM yg profesional.  

Namun pengusaha bidang produksi, tidak harus mendirikan sekolah atau universitas, cukup bekerjasama dengan universitas, dengan memberi bantuan pendidikan atau melakukan kerjasama untuk menyusun kurikulum dan pengajaran.

Kolaborasi perusahaan dan akademisi ini bukan hanya menguntungkan kedua eblah pihak, namun juga akan membantu pemerintah mengurangi angka putus sekolah maupun meningkatkan daya saing daerah.

“Untuk menjalankan semuanya tentu tidak bisa sendiri, saling ketergantungan dalam sinergi tentu akan lebih mudah menjalankan komitmen pembangunan berkelanjutan,”jelas Rini. (tim)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;