MASIH dalam rangka Lampung Sustainbility Award (LSA) dikemas dalam kegiatan yang bertepatan dengan perhelatan Asia Sustainability Reporting (ASR) dalam rangkaian The Third Sustainability Practitioner Conference yang menurut rencana berlangsung di Novotel Lampung pada Sabtu, 8 Desember 2018.
Acara penghargaan juga turut dihadiri Rektor Universitas Lampung Prof.Hasriadi Mat Akin, Universitas Bandar Lampung, Ketua National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Dr. Ali Darwin, dan Ketua Institute of Certified Sustainability Pratitioners (ICSP) Prof Eco Ganis Sukoharsono. Wakil-wakil perusahaan seperti Coca-Cola Amatil Indonesia, Nestle Indonesia, serta Great Giant Food juga mengisi acara Corporate Talks on Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebanyak 56 perusahaan menerima penghargaan Asia Sustainability Reporting (ASR).
Ke-56 perusahaan yang menerima Asia Sustainability Reporting (ASR) masing-masing terdiri dari kategori ASR Bronze Rating sebanyak 8 perusahaan, ASR Silver Rating (8 perusahaan), ASR Gold Rating (29 perusahaan) dan ASR Platinum Rating (11 perusahaan).
Disamping penghargaan, kegiatan utama lainnya yang tak kalah menarik adalah Pleno Session on Sustainable Development Goals Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Hadir pula di acara beberapa akademisi, para ahli para Praktisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta wakil-wakil dari Lembaga Sosial Masyarakat (LSM).
Hadir Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung Taufik Hidayat menyampaikan, kondisi Perekonomian Lampung saat ini pecapaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung masuk 3 besar di Indonesia, daya saing 10 besar dengan pertumbuhan investasi cukup baik.
Tetapi kendali yang masih jadi tugas besar
pemerintah tingkat kemiskinan Lampung masih masuk dalam 3 besar dan IPM yang masih rendah. Dengan berbagai kendala yang masih dialami, Pemerintah masih terus mencoba lakukan berbagai sinergi khususnya dengan pelaku usaha dengan berbagai program pembangunan daerah.
Melalui komitmen SDGs, diharapkan pemerintah mampu satukan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dengan tata kelola sineegi yang baik. Dalam tahapan SDGs diperlukam penguatan institusi, manajemen pengetahuan sustainbility lebih luas sam keterlibatan semua pihak dalam melakukan aksi pembangunan berkelanjutan.
Selanjutnya, paradigma perusahaan saat ini sudah bergeser dengan lebih paham dalam penerapan Sustainbility Development. Dari perusahaan yang hanya memikirkan kepentingan profit, saat ini sudah mulai memperhatikan Tanggung Jawab dan Lingkungan.
"Kami juga sangat mengapresiasi kegiatan Lampung Sustainbility Award, Asia Sustainability Reporting (ASR) bersama National Center For Sustainbility Reporting (NCSR), Institute of Certified Sustainbility Practitioners (ICSP) yang telah berbagi ilmu terkait penerapan SDGs,"ujarnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar